PMI Antisipasi Kurang Darah
Untuk
mengatasi kebutuhan darah pada bulan puasa, Palang Merah Indonesia menggiatkan
kegiatan donor darah dengan menggalang berbagai instansi dan komunitas.
Bagi komunitas non-Muslim, kegiatan
donor darah dilakukan di gereja, wihara, dan sekolah. Untuk komunitas Muslim,
kegiatan dilakukan di masjid pada sore hingga malam hari agar masyarakat dapat
mendonorkan darah seusai shalat tarawih.
Hal itu dikemukakan Direktur Unit Donor
Darah Pusat PMI Yuyun Soedarmono, Selasa (24/7), di Jakarta. PMI juga
meluncurkan 105 mobil donor darah keliling di seluruh Indonesia.
Data donasi di seluruh Indonesia
menunjukkan, setiap bulan puasa terjadi penurunan stok darah di PMI sebesar
50-60 persen. Tahun lalu, stok darah turun dari 182.594 kantong darah per bulan
menjadi 100.427 kantong darah selama puasa. ”Kelangkaan darah biasanya pada
minggu terakhir bulan puasa. Penyebabnya, donor banyak yang mudik atau
bepergian,” kata Yuyun.
Kebutuhan darah di rumah sakit turun.
Sebab, selama bulan puasa, kegiatan operasi yang tidak mendesak ditunda.
Selama satu tahun, kebutuhan darah di
Indonesia mencapai 4,8 juta kantong darah. Dari jumlah itu, PMI hanya mampu
memenuhi 3 juta kantong per tahun.
Farid Husain, Pengurus Bidang Kesehatan
Donor Darah Rumah Sakit PMI, mengatakan, PMI berupaya memenuhi kebutuhan darah
dengan menambah gerai unit donor darah (UDD) di pusat perbelanjaan dan kampus.
Gerai UDD berada di mal Senayan City, Pusat Grosir Tanah Abang, dan Universitas
Trisakti (Jakarta), Mal Metropolitan (Bekasi), mal Tunjungan Plaza (Surabaya),
serta mal Mari Plaza dan Universitas Hasanuddin (Makassar).
Sejak menjalankan program gerai dan
mobil UDD, jumlah donor meningkat dari 1,3 persen menjadi 8 persen penduduk per
tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar